Kamis, 03 Maret 2016

BUKU Sebaiknya Kita Semua Tahu Proses Pembuatannya

09
Apr
2014
BUKU Sebaiknya Kita Semua Tahu Proses Pembuatannya
Untuk Masa Depan Industri Grafika, ditinjau dari aspek mata teknik penjilidan buku dan barang cetakan, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan
Pengertian Grafika adalah segala pengungkapan, ide, pengalaman, perasaan orang, banyak orang yang dituangkan bentuk huruf (typografi), gambar (ilustrasi), warna dibuat acuan guna diperbanyak/digandakan dan diberi bentuk/wujud disebarluaskan kepada khalayak ramai sebagai media massa.
Pengertian Buku
Buku adalah hasil karya tulisan seorang penulis tentang suatu topik yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, sastra dan lainnya yang lebih dikenal dengan fiksi dan non fiksi, atau sebagai sarana di tulisi, di tempel, dan setelah melalui proses grafika, menjadi bentuk tertentu. Buku sesuai dengan tujuan dan penggunaannya.
-                     Bagi seorang pembaca, buku yang bagus diartikan bahwa isinya bagus untuk di baca atau karena kulit bukunya yang menarik.
-                     Tetapi bagi seorang yang ahli dalam bidang grafika, penilaian bagus dilihat dari topik/judul, segi desain, typografi, ilustrasi, kwalitas, bahan-bahan, pencetakan dan penyelesaiannya/penjilidan.
-                     Sedangkan buku yang kurang menarik, bagi dari segi materi maupun segi penampilan fisik akan menjadi mubazir dan merugikan penerbit. Secara teknik grafika buku yang baik kualitasnya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain: [1] desain/perwajahan, [2]ilustrasinya, [3]typografi, [4] teknik pencetakannya, [5] system penjilidan, dan [6] ukuran yang di inginkan; 7[ bahan-bahannya.
Perkembangan Menjadi Buku
Banyak tulisan yang diketemukan di dalam pyramid-piramid di mesir, yang dibuat di atas batu, dari batu-batu beralih ke daun lontar (di Indonesia) atau daun papyrus (di Irak). Tulisan di atas daun itu tentu belum dijilid, disimpan secara rapi di dalam kendaga atau kotak berukir.
Dengan diketemukan kertas, maka tulisan dibuat di atas kertas kemudian digulung dan dimasukkan kedalam tabung. Dari kertas gulungan, (web paper) akhirnya sampai pada kertas lembaran (sheet paper) yang disatukan untuk dijilid.
Pengertian Penjilidan
Penjilidan merupakan proses lanjutan dari hasil cetakan. Setelah selesai dicetak, dilanjutkan dengan melipat, menjahit dan proses lainnya sehingga menjadi bentuk buku, majalah dan hasil lainnya.
Pengertian Kemasan
Kemasan merupakan proses lanjutan dari hasil cetak grafika. Hasil cetakan tidak dibuat buku, tetapi dibuat bungkus obat-obatan, tempat botol-botol atau barang-barang lain, yang memerlukan kemasan. Pembuatan barang-barang tersebut termasuk kemasan.
Pengertian Teknik Book Binding (Book Technique)
Teknik, adalah cara melaksanakan suatu pekerjaan yang menggunakan peralatan atau mesin.
Book adalah Buku
Binding yaitu mengikat (wire atai kawat, benang, lem, plastik); yang artinya cara menjilid buku.
Penggolongan Buku
Dapat dibedakan antarapenggolongan buku bagi penerbit, di titik beratkan pada isi buku, dan penggolongan buku bagi penjilidan di titik beratkan pada penggunaannya.
Buku menurut penerbit dibagi 3 golongan
1                    Buku terbitan berkala
2                    Buku ilmu pengetahuan
3                    Buku sastra
Buku menurut isinya dibagi 2 golongan
1        Buku fiksi
2        Buku non fiksi
Buku menurut penjilidannya dibagi 4 golongan
1        Buku yang dibaca
2        Buku yang ditulisi
3        Buku temple
Pengolongan buku menurut S.A. Klitgard (dalam bukunya “Writers Handbook”). Buku digolongkan atas 5 golongan
1        Tksbook (buku teks)
2        Books for new readers (buku untuk yang baru mulai membaca)
3        Books for children (buku anak-anak)
4        Fiction and poetry (fiksi dan puisi)
Menentukan Cara Penjilidan Buku
Penjilid buku dapat dilakukan dengan cara yang sederhana (murah) soft cover dan dapt dilakukan dengan cara mewah/lux (mahal) hardcover, tergantung dari permintaan pemesan, yang perlu diperhatikan ada 5 faktor :
1                    Harga
2                    Tujuan penggunaan buku
3                    Waktu penyelesaian/penjilidan
4                    Tebal-tipis buku
5                    Tiras/oplah (jumlah buku)
Masyarakat Industri Grafika Umumnya Memakai Istilah Penjilidan
1        Jilid paperback, pocket book, karena buku tersebut biasabta proses pebjilidan dengan rekat maka jilid rekat sering disebut debgan adhesive binding (erfect binding).
2        Limp binding, cara penjilid sampul yang tipis tetapi sampul masih dilapisi dengan bahan tang tahan/kuat, sehingga buku mudah ditekuk.
3        Jilid Hard cover, yang dijilid cover dan blok buku dibuat terpisah, kulit buku dilapisi kerta/kain linen sebagai daun buku, jadi kulit buku (stroobord) dengan demikian disebut hardcover (covered binding) atau Bandzetter.
Pelaksanaan Proses Penjilidan
1.         Persyaratan penyelesaian grafika (penjilidan)
Pekerjaan meliput dilakukan apabila mesin cetak yang digunakan adalah jenis cetak offset lembaran (sheet offset)
a.                   Persyaratan mesin lipat : [1] Untuk mesin cetak setengah plano, minimal ukuran mesin lipat untuk setengah plano dan dapat melipat 3 kali atau 3 slah, [2] Untuk mesin cetak plano, minimal ukuran mesin lipat untuk ukuran plano dan dapat melipat 4 kali atau 4 slah, [3] Dapat untuk melipat secara silang, lipatan wiru, lipatan bungkus, lipatan parallel dan lipatan kombinasi, [4] Kecepatan mesin lipat minimal 6.000 vel/lembar cetakan perjam, [5] Jenis mesin lipat full otomatis atau semi otomatis, dan [6] mesin lipat dilengkapi dengan alat perforator dan pisau.
b.                  Persyaratan kualitas hasil lipatan : [1] Hasil lipatan harus siku, karena margin-margin halaman-halamannya supaya sama dan [2] Lipatan tidak boleh terbalik, karena nomor halaman tidak akan berurutan.
  1. Mengkomplit
Mengkomplit menyatukan katern/kuras dengan urut nomor halaman, bisa dibuat tanda kolasi pada punggung kuras/katern.
  1. Persyaratan mesin komplit : [1] Kecepatan mengkomplit memadai, [2] Bisa otomatis maupun semi otomatis cara kerjanya, dan [3] Akurasi cukup tinggi.
  2. Persyaratan hasil komplitan : [1] Katern lengkap untuk satu judul buku, [2] katern/kuras yang terkomplit tidak ada yang salah atau tidak sesuai dengan kulitnya, [3] Urutan katernnya benar sehingga urutan nomor halaman bukunya benar, dan [4] kerapihan komplitan terjamin.
  3. Menjilid/jahit kawat
a)      Persyaratan mesin jahit/jilid hawat : [1] Kecepatan seimbang dengan kecepatan mesin cetaknya, dan [2] Mudah pengaturannya dan mudah penggunaannya, [3] Stabil pada saat penggunaan/pengoperasiannya, dan [4] Rapih hasil jahitannya dan akurasinya terjamin.
b)      Persyaratan hasil penjilidan dengan kawat : [1] Jarak jahitan sisi kepala 4,5 cm dan 4,5 cm sisi ekor untuk buku A5 (konstan), [2] Jarak jahitan sisi kepala 7 cm dan 7 cm sisi ekor untuk buku A4 (konstan) [3] Jahitannya rapih, [4] Jenis kawat yang digunakan anti karat, [5] Diameter kawat sesuai dengan ketebalan bukunya.
c)      Persyaratan kawat jahit : [1] Tidak mudah patah karena tekanan kepala jahit, [2] Mempunyai sifat anti karat, [3] Diameternya standard, [4] Harga relatif murah, [5] Kawat pipih digunakan untuk kemasan/doose/karton gelombang, [6] Kawat bulat digunakan untuk buku, majalah, brosur, dll.
  1. Menjilid dengan lem ( perfect binding )
Tujuan  jilid tampa benang untuk menggantikan pekerjaan menjahit dengan cara yang lebih cepat dan murah serta baik mesin jahit tanpa benang dapat dibedakan menjadi dua golongan :
a)   Punggung buku disisir kemudian direkat (lumbeck system) buku kibaskan kiri-kanan dilem vynil glue.
b)      Punggung buku diserut kemudian direkat ada 2 cara :
·        Punggung buku disisir kemudian diserut menjadi kasar lalu direkat (system martini, perfect binder).
·        Punggung buku digergaji, kemudian diserut dan direkat (system muler)
  1. Persyaratan mesin perfect binding
1)      Kecepatan mengimbangi kecepatan mesin cetak
2)      Mudah dioperasikan
3)      Mudah pengaturannya terutama untuk ketebalan lem dan pemanasannya.
4)      Stabil system pemanasannya
5)      Hasil penjilidannya rapih
6)      Alat pengasaran untuk punggung bukunya baik/stabil
  1. Persyaratan hasil  penjilidannya
1)      rapih hasil pengeliman tidak belepotan
2)      kuat hasil pengeleman tidak mudah lepas
3)      ketebalan lem cukup memadai ( maksimal 2 mm )
  1. Persyaratan bahan lem/perekat
1)      Dapat merekat lebih baik
2)      Mempunyai sifat kelenturan yang cukup
3)      Dapat mengimbangi kecepatan mesin
4)      Cepat mongering
5)      Sedikit mengandung air
6)      Keasaman netral (pH 7)
7)      Harga terjangkau
 
Menjilid dengan benang
Menjahit dengan benang dimana kuras/katern buku disatukan satu demi satu menjadi blok buku dengan urut nomor halaman dengan tarikan benang tegangan
Yang sama diantara jahitan satu dengan lainnya.
 
  1. Persyaratan mesin jahit benang
1)      kecepatan mesin kerja memadai
2)      kerapihan hasil kerja terjamin
3)      panjang pendek benang bisa diatur
4)      kekuatan jahitan terjamin
  1. Persyaratan hasil penjilidan buku dengan benang
1)      hasil jahitan rapih dan teratur
2)      benang yang digunakan tidak terlalu besar dimeternya
3)      hasil jahitannya padat seimbang pada sisi kepala dan sisi ekor
  1. Persyaratan benang jahit
1)      tidak mudah putus karena tarikan mesin jahit
2)      harga relative murah
 
Demikian langkah-langkah penjilidan buku yang kiranya bermanfaat bagi para pengusaha dalam menyiapkan buku pelajaran murid sekolah di berbagai tingkatan dan daerah di seluruh Indonesia.

Mengenal Dasar Dasar Cetak Offset Offset Printing

Tentang Percetakan Offset

Apa itu cetak offset? Cetak offset adalah salah satu teknik dalam usaha percetakan yang banyak digunakan dewasa ini, proses yang digunakan dalam cetak offset ini yaitu mentrasfer image bertinta ke dalam lembaran karet kemudian diaplikasikan di atas permukaan yang akan dicetak.
Teknik cetak offset yaitu menggunakan sebuah pemuat image yang rata dimana citra yang akan dicetak megambil tinta melalui penggulung kertas, sedagkan area yang tidak dicetak menarik air sehingga permukaannya tidak terkena tinta.

Proses pra-cetak pada Offset Printing

Dalam memproduksi produk dengan teknik cetak offset ini ada beberapa proses atau tahapan yang harus dilalui. Tahap pertama yaitu tahapan pra-cetak meliputi persiapan repro film yang akan digunakan. Setelah desain finish dan siap dioutput utuk dibuatkan film. Tahap selanjutnya setelah film selesai adalah melakukan rekam plat. Rekam plat yaitu hasil film repro direkam (semacam difotocopy) pada materi berupa plat aluminium yang nantinya akan dipasang di mesin cetak. Kemudian menyiapkan kertas yang dibutuhkan (sesuai pesanan/keperluan). Tahap pra-cetak yang terakhir yaitu menyiapkan berbagai warna tinta sesuai kebutuhan, alcohol, fountain, dll (bahan chemical). Setelah semua bahan-bahan ini disiapkan maka tahap selanjutkan adalah tahap pencetakkan.

Proses cetak pada Offset Printing

Pada tahap mencetak ini tahap awal adalah menyiapkan plat yang telah diaplikasikan desain dipasang dimesin cetak. Selain memasang plat pada mesin, juga disiapkan bahan-bahan dan peralatan lainnya sesuai dengan fungi dan kebutuhan, seperti tinta dan kertas. Masing-masing diletakkan pada tempatnya, plat dipasang di atas roll yang ada di bawah mesin, utuk kertas dipasang di bawah roll (yang mendatar), sedangkan tinta pun dipasang apada tempatnya dengan warna yang sesuai dengan pesaan atau kebutuhan. Setelah semua siap dan terpsang, maka mesin siap dijalankan. Tinta bersinggungan dengan rol yang terlah dipasangi plat baja, sedangkan tinta bersingungan pula dengan kertas sehingga desain yang ada di plat berpindang ke kertas dan keluar sesuai desain.

Proses finishing pada Offset Printing

Pada tahap akhir atau finishing, pertama yang dilakukan adalah memotong kertas sesuai ukuran yang diminta atau sekedar merapikan pinggir kertas. Kemudian membubuhi kertas dengan berbagai macam hiasan atau sesuai kebutuhan, misalnya saja dengan membubuhkan embossed yaitu menghiasi kertas dengan tulisan atau gambar timbul atau tenggelam akibat matres. Diberi perekat atau lem jika produk yang dibuat berupa amplop. Dilaminating dengan plastik mengkilap atau buram/dop pada bagian luar sehingga memunculkan kesan yang estetis. Bisa juga diaplikasikan dengan pon’s, yaitu memotong kertas menjadi bentuk-bentuk yang unik dan menarik, sesuai kebutuhan atau pesanan.
Demikian Mengenal Dasar Dasar Cetak Offset Offset Printing di Ayuprint Co Id Karawang yang bisa disampaikan jika anda membutuhkan jasa percetakan dengan harga murah dan bersaing silahkan kunjungi kami

Cara Mengemas Produk Agar Lebih Menarik

Pengemasan merupakan seni dan teknik membungkus atau memproteksi produk untuk memudahkan proses distribusi, penyimpanan, penjualan serta penggunaannya. Mudahya, pengemasan dapat di gambarkan sebagai sistem yang terkoordinasi untuk mempersiapkan produk agar siap dikirim, disimpan, disalurkan, dipasarkan dan dimanfaatkan oleh pengguna akhirnya. Karenanya, untuk memancing rasa penasaran konsumen terhadap produk Anda, kali ini akan kita informasikan beberapa tips membuat desain kemasan produk yang sesuai untuk aneka macam camilan, minuman dan sejeniasnya.
  1. Pertama, sebelum menentukan jenis kemasan yang akan dipakai sebaiknya tentukan terlebih dahulu segmen pasar atau target konsumen yang akan dibidik (pasar kelas atas, menengah atau bawah). Selain itu, Anda juga harus memperhatikan tempat pemasarannya, misalnya seperti di pasar tradisional, toko oleh-oleh, supermarket, atau tempat lainnya.Apabila ingin masuk ke pasar menengah atas dan masuk ke toko oleh-oleh bisa menggunakan aluminium foil. Untuk aluminium foil bisa dipilih yang full foil, isi produk tidak tampak, atau yang kombinasi aluminium foil –vinyl, sehingga isi produk kelihatan. Untuk label produk Anda bisa memakai sticker yang didesain sedemikian rupa agar menarik dan sesuai dengan ciri khas brand Anda. Namun jika pasar yang Anda bidik adalah konsumen menengah ke bawah, Anda bisa memilih plastik dan kertas coklat (daur ulang maksudnya).
  2. Kedua, kemasan tidak harus mengikuti yang sudah ada. Sebagai pelaku bisnis justru Anda harus bisa menampilkan kemasan baru yang tidak seragam dengan pesaing lainnya. Yang penting menarik, sesuai dengan pasar, dan memberikan informasi produk dengan jelas. Mungkin bisa memakai kemasan standing pouch (kemasan yang bisa diberdirikan).
  3. Ketiga, yang juga perlu diperhatikan para pelaku usaha yaitu ketersediaan kemasan tersebut di pasar. Jangan sampai kemasan yang sudah dipilih, ternyata sulit didapat di pasaran. Karena konsumen tidak akan mudah menerima perubahan kemasan. Bahkan desain kemasan pun dari awal sudah harus disiapkan dengan baik. Desain kemasan yang berubah-ubah cenderung tidak disukai konsumen.
  4. Keempat, meskipun sebagai re-packer, sebaiknya mengurus no reg. P-IRT dan Halal sendiri (untuk sementara bisa pinjam punya produsen). Sedangkan untuk merk, sebaiknya segera didaftarkan hak merk-nya ke Ditjen HAKI melalui Kanwil Kemenkumham provinsi setempat.
  5. Untuk mengetahui alat-alat kemasan kualitas bagus dan harga terjangkau bisa dilihat

Ingin Belajar Sablon Manual? Begini cara sablon manual pada kaos, baju, kertas dan plastik

Pada artikel perdana ini, akan kami sampaikan langkah-langkah sederhana bagaimana cara menyablon kaos atau baju maupun media lainnya seperti kertas dan plastik. Secara umum tidak ada perbedaan cara menyablon kaos, baju, kertas maupun plastic. Peralatan yang digunakan sebenarnya sama hanya saja yang membedakannya  ada pada jenis alat dan bahan yang digunakan untuk menyablon. Paling tidak ada tiga perbedaan yang perlu kita ketahui sebelum menyablon kaos, baju, kertas maupun plastik sendiri .
Screen Sablon
Screen sablon memiliki kerapatan yang berbeda-beda disesuaikan dengan media yang digunakan apakah kaos, kertas ataukah plastik. Bahkan untuk media yang sama seperti kaos misalnya, screen sablon yang digunakan bisa saja berbeda-beda tergantung tinta dan variasi sablon yang akan di gunakan. Untuk mengetahui jenis dan ukuran screen sablon dengan lebih detail silakan baca artikel saya dibawah ini :
  • Mengenal Jenis dan Ukuran Screen Sablon Manual
  • Rakel Sablon

Rakel sablon adalah alat sablon yang terbuat dari karet yang digunakan untuk meratakan tinta sablon yang dituang diatas screen. Sesuai kegunaannya rakel memiliki bentuk yang berbeda-beda seperti persegi, oval, lancip dan beberapa bentuk lainnya, lebih jelasnya silakan baca artikel saya dibawah ini :
  • Mengenal Jenis Rakel Sablon dan Fungsinya
  • Tinta Sablon

Tinta sablon umumnya ada dua jenis yaitu waterbase atau tinta yang berbahan dasar air dan tinta yang berbahan dasar minyak. Masing-masing tinta memiliki sifat yang berbeda-beda yang biasanya menyesuaikan dengan media sablon yang kita gunakan, untuk media sablon dari plastic biasanya menggunakan tinta berbahan dasar minyak dan untuk media sablon berupa kain seperti kaos atau baju tinta yang digunakan biasanya berbahan dasar air.Saya sudah menyiapkan artikel tersendiri tentang jenis-jenis tinta sablon dengan lebih detil, silakan langsung ke TKP

Proses dan Cara Sablon Manual

Buat teman-teman yang ingin belajar sablon manual, berikut saya uraikan secara sederhana step by step cara menyablon secara umum, untuk cara sablon yang lebih detail mungkin nanti akan saya buat artikel tersendiri. Jadi artikel ini bisa dibilang cara sablon khusus untuk pemula, kalau anda sudah tahu langkah-langkahnya saya jamin  akan lebih mudah dalam mempelajari cara sablon tingkat advance.
Oke langsung saja, untuk penyablonan bisa dikategorikan menjadi 3 tahap, yaitu pra cetak, cetak dan finishing :

Proses Pra Cetak Sablon Manual

Cara Sablon : Membuat film Sablon
Proses pra cetak ini meliputi dua hal yakni pembuatan film dan afdruk screen. Sebelum menyablon mestinya kita harus punya desain atau gambar yang ingin kita cetak di atas media sepeti kaos, kertas ataupun plastik. Nah, untuk pembuatan film sablon bisa anda lakukan sendiri karena prosesnya sangat mudah selama anda punya printer, anda tinggal mencetak gambar diatas kertas HVS atau kertas kalkir maka film sudah siap untuk di afdruk. Jika anda tidak punya komputer dan printer maka satu-satunya cara untuk membuat film sablon adalah dengan menggunakan jasa setting. Gak usah bingung, banyak koq yang menawarkan jasa setting.
Cara Sablon : Mengafdruk screen
Mengafdruk screen artinya memindahkan gambar yang ada di film sablon ke atas screen. Proses afdruk sendiri bisa dibilang gampang-gampang susah. Secara teori gampang tapi untuk mendapatkan hasil afdruk yang bagus butuh ketelitian dan pengalaman yang tinggi. Makanya tidak semua pelaku sablon mengafdruk screen-nya sendiri, ada yang menyerahkan proses ini ke orang lain (tukang afdruk) yang sudah berpengalaman, banyak koq yang menerima jasa afdruk dan pembuatan screen. Jadi anda tinggal membawa kertas/film sablon ke tukang afdruk sekalian dibuatkan screen-nya, paling satu hari sudah selesai.
Tapi jika anda ingin mengetahui proses afdruk atau pembuatan screen, berikut saya uraikan secara sederhana cara membuat screen sablon manual. Untuk membuat screen sablon manual (afdruk screen) peralatan yang dibutuhkan adalah :
  1. Obat Afdruk
  2. Film (kertas HVS / kalkir)
  3. Mangkok dan sendok
  4. Alat untuk mengoleskan obat afdruk ke atas screen, bisa menggunakan mika penggaris atau rakel sablon
  5. Meja Afdruk, meja dengan lampu yang dirangkai khusus untuk proses penyinaran
  6. Kaca bening dan papan (triplek) jika anda menggunakan sinar matahari untuk proses penyinaran (tidak menggunakan meja afdruk)
  7. Busa dan kain hitam
  8. Semprotan air untuk membantu peluruhan abat afdruk setelah proses penyinaran
  9. Screen sablon yang bersih atau bisa juga menggunakan screen sablon yang masih baru
  10. Hairdrayer atau rak pengering untuk membantu mengeringkan obat afdruk

Cara Sablon : Proses Pengafdrukan
  1. Campurkan obat afdruk didalam mangkok hingga merata
  2. Oleskan obat afdruk diatas screen lalu ratakan dengan mika penggaris atau rakel sablon.
  3. Setelah obat afdruk rata diatas screen lalu keringkan dengan hairdrayer atau diletakkan di atas rak pengering, jangan dikeringkan dengan sinar matahari
  4. Setelah kering, letakkan film sablon dibagian luar screen, rekatkan dengan selotip agar tidak bergeser.
  5. Jika film sablon sudah terpasang dengan rapi, lakukan proses penyinaran dengan lampu di meja afdruk atau sinar matahari.
  6. Jika menggunakan meja afdruk maka susunananya (dari bawah) adalah : lampu, kaca, film, screen, busa, papan dan paling atas sendiri adalah pemberat.
  7. Kalau menggunakan sinar matahari maka susunananya (dari bawah) adalah : busa (pengganjal), kain gelap, screen, film, kaca lalu bawa keluar dan jemur dibawah sinar matahari. 
  8. Setelah proses penyinaran selesai, lepaskan semua peralatan afdruk dan siram dengan air bersih. Gunakan semprotan air untuk meluruhkan sisa obat afdruk yang masih menempel di screen.
  9. Keringkan screen yang sudah dicuci, sebaiknya dikeringkan dengan sinar matahari.
  10. Setelah kering coba periksa dengan teliti apakah ada bagian screen yang bocor (tidak tertutup obat afdruk), jika ada lakukan penambalan atau tutup bagian yang bocor.
  11. Jika sudah berarti screen siap dipakai untuk menyablon
  12. Untuk proses cara afdruk screen sablon yang lebih detail bisa anda baca di artikel saya yang lain 

Proses Cetak Sablon Manual
Dalam proses cetak sablon manual ini cuma ada satu tahap yaitu memindahkan tinta dari screen ke atas media sablon (kaos, baju, kertas, plastik). Nah, untuk melakukan penyablonan (pemindahan tinta dari screen ke media sablon) dibutuhkan beberapa perlatan dan bahan yang harus disiapkan sebelumnya. Adapun peralatan dan bahan sablon manual yang harus dipersiapkan adalah :
  • Tinta atau pasta sablon
  • Bahan-bahan pelarut untuk tinta/cat/pasta sablon diatas
  • Screen yang sudah di afdruk
  • Rakel
  • Media yang akan disablon (kaos, baju, kertas, plastic)
  • Papan sablon untuk meletakkan media sablon, bisa menggunakan triplek atau yang sejenisnya
  • Meja sablon
  • Kain majun atau kain pembersih
  • Kain atau kertas atau plastik untuk bahan percobaan

Setelah semua bahan dan peralatan siap saatnya kita lakukan proses persiapan (setting) screen. Jika anda menyablon kertas atau plastik dengan meja sablon anda cukup memasang screen pada engsel yang ada di meja sablon, kalau anda menggunakan frame presisi untuk menyablon kaos maka lakukan penyettingan screen pada frame presisi dengan benar supaya hasil sablonan bisa tegak lurus.
Cara Sablon : Proses penyablonan
  • Campur tinta sablon dan pelarutnya hingga rata
  • Letakkan media sablon (kaos, kertas, plastik) diatas meja sablon. Untuk menyablon kaos yang sudah jadi bisa menggunaka triplek yang sudah dipotong sesuai ukuran kaos, olesi dengan lem meja lalu masukkan triplek ke dalam kaos dan ratakan permukaannya
  • Siapkan screen sablon dan rakel sablon, tuang tinta ke atas screen sablon
  • Atur posisi screen dengan media sablon dengan tepat
  • Bila perlu lakukan percobaan terlebih dahulu dengan menggunakan kaos, kertas atau plastic bekas
  • Sapukan tinta hingga rata dengan menggunakan rakel sablon, lakukan sapuan dua kali, pertama dengan lembut supaya tinta meresap ke media sablon, kalau sudah meresap lakukan sapuan kedua dengan tekanan sedang agar tinta turun sempurna.
  • Angkat screen sablon dan lihat hasilnya… taraaaaa anda sudah bisa menyablon!!!
  • Keringkan hasil sablonan dengan cara dijemur.

Nah, dengan cara sablon manual yang sederhana seperti diatas anda sudah bisa menyablon kaos sendiri dan beberapa media lain seperti kertas atapun plastik. Baik tidaknya hasil sablonan tergantung beberapa hal salah satunya adalah tehnik sapuan. Untuk tehnik sapuan agar menghasilkan sablonan yang bagus bisa anda baca di artikel yang lain…
Proses Finishing Sablon Manual
Proses finishing ini ada dua yaitu finishing pada screen sablon dan finishing pada media atau hasil sablon. Bila penyablonan sudah selesai sebaiknya screen sablon segera dibersihkan, cara membersihkan screen sablon cukup dicuci menggunakan air saja jika hanya membersihkan screen dari sisa-sisa tinta, tapi jika ingin membersihkan screen sablon sekalian menghapus gambar yang ada di screen sablon lakukan pencucian dengan obat pembersih afdruk. Untuk cara membersihkan screen sablon yang lebih lengkap bisa anda baca di beberapa artikel berikut :
Cara membersihkan dan menghapus afdruk screen sablon dengan cepat
Sedangkan proses finishing hasil sablonan sebenarnya tidak semua hasil sablonan membutuhkan finishing, hanya beberapa saja seperti ketika anda menyablon kaos atau baju dengan menggunakan tinta ruber, maka supaya hasil sablonan awet dan tidak mudah pecah saat dicuci sebaiknya lakukan finishing dengan cara di press atau dipanaskan dengan mesin hot press. Jika tidak mempunyai mesin hotpress bisa menggunakan seterika baju rumahan, tapi ingat caranya bukan dengan digosok seperti menyeterika baju tapi dengan cara dipress atau ditekan dan jangan lupa sebelum melakukan pengepressan lapisi permukaan sablon dengan kain tipis atau kertas supaya hasil sablonan tidak rusak akibat lengket dengan mesin hotpress
Demikian artikel tentang cara sablon manual yang saya uraikan secara sederhana untuk menjawab pertanyaan sabloner pemula seperti bagaimana cara menyablon kaos sendiri?, cara menyablon baju sendiri? dan pertanyaan-pertanyaan sederhana lainnya. Saya sadar masih banyak kekurangan alias tidak lengkap, so jangan sungkan alias malu-malu memberikan saran dan kritikan anda di kolom komentar dibawah ini. 

TEKNIK Sablon Manual Dari Awal Hingga Akhir

Sablon manual adalah salah satu cara menyablon yang masih banyak digunakan hingga saat ini dari banyaknya perbedaan jenis sablon kaos. Bisnis sablon kaos di Indonesia sangat menggiurkan, apalagi bila datang masa kampanye Pemilu. Omset bisnis ini naik berkali-kali lipat. Karena kaos adalah media kampanye wajib dalam acara tersebut. Selain itu, sablon kaos juga masih digunakan untuk media promosi berbagai bisnis. Bagi yang ingin mencoba teknik menyablon manual, beberapa persiapan hingga prose pasca sablon berikut ini bisa diterapkan.sablon manual
Peralatan sablon manual
Peralatan yang dibutuhkan dalam teknik menyablon manual tidak begitu banyak. Sejumlah peralatan itu adalah kaos sebagai media sablon, papan tripleks yang luasnya disesuaikan dengan ukuran kaos, screen atau rangka dengan tampilan gambar yang telah diafdruk, rakel yang telah terpasang pada pegangan rakel, tinta sablon khusus untuk bahan tekstil, lakban, beberapa lembar plastik dan kain perca berbahan katun. Sediakan juga air sesuai kebutuhan, guna mengeringkan sisi tinta.
Proses mencetak
Beberapa langkah ini bisa diterapkan untuk menerapkan sablon secara manual.
–          Siapkan kaos yang akan disablon, lalu memasukkan tatakan tripleks ke bagian dalam kaos. Tujuannya supaya tinta tidak merembes hingga ke bagian belakang. Termasuk berfungsi agar posisi kaos lebih stabil saat sedang disablon.
–          Taruhlah screen atau kasa sablon di permukaan kaos. Anda bisa mengatur posisi gambar disesuaikan dengan rancangannya. Kalau akan menyablon teks atau gambar dengan warnanya melebihi satu, sebaiknya menutupi gambar lainnya dengan plastik dengan bantuan selotip atau lakban.
–          Atur posisi screen berdasarkan rancangan gambar tersebut.
–          Selanjutnya menuang tinta di pinggir gambar di sisi atas dengan menghadap objek gambar itu. Kemudian menarik cat sablon itu mengarah bawah memakai rakel bertekanan rata dengan sekali tarikan saja.
–          Kalau hanya menyablon satu warna saja, teknik ini telah selesai. Anda bisa melihat hasil sablon dengan mengangkat bagian rangka screen secara perlahan. Kemudian mengeringkan kaos itu.
–          Jika Anda ingin membubuhkan lebih dari satu warna. Maka lanjutkan dengan membersihkan tinta yang melekat pada rangka. Lalu menyiapkan gambar pada bidang selanjutnya dan tutupi bagian lainnya memakai selotip dan plastik.
–          Taruhlah kaos yang telah disablon warna pertama pada meja yang sudah disiapkan. Agar hasilnya bagus, maka penempatan screen wajib diatur dengan baik.
–          Aturlah hasil teknik sablon ini dan mengulangi langkah kedua dan keempat guna menghasilkan warna kedua.
–          Anda bisa mengulangi proses sablon itu hingga rampung, sampai warna terakhir yang diinginkan menggunakan teknik sablon manual.
Proses setelah sablon
Langkah selanjutnya dalam sablon manual adalah pengeringan dengan cara drying dengan mengandalkan sinar matahari. Bisa juga dengan memakai blower, kipas angin dan sebagainya. Proses curing juga bisa dilakukan dengan memakai mesin flash heater atau mesin conveyer. Proses pengopenan atau burning juga bisa dilakukan. Tujuannya agar tinta bisa mencapai titik pengeringan yang optimal.
Saran kami, teruslah semangat bagi Anda yang ingin belajar seputar sablon, dan cerdaslah memilih tempat sablon kaos murah.